Karena ini terlalu memalukan untuk diucapkan. Dan karena aku terlalu malu untuk mengatakannya.
Iya, jadi kami sudah berteman cukup lama. Cukup lama untuk mengetahui kerusakan masing-masing dan cukup lama untuk mengerti kehinaan masing-masing. Kami bukan tipe teman yang selalu bersama, kami terpaut dua tahun (iya, dia sudah tua) dan kami punya kehidupan sendiri-sendiri, lalu? sederhana, kami cuma berbagi cerita, secuil dari kehidupan. Ringkasnya, hubungan kami dapat diakumulasikan dari kencan (dalam makna konotatif) di malang tempo dulu, mulai pertama kali dilaksanakan sampai acara tersebut ditiadakan--dan sampai sekarang. Dan kalau diibaratkan, mungkin dia sama seperti tong sampah. Tong sampah awet-dan-mahal-semacam-yang-dijual-di-ace-hardware pribadiku. Nggak peduli seberapa menyebalkannya aku, seberapa besarnya kadar keras kepalaku, seberapa membosankannya ceritaku, seberapa banyak dramaku, dia selalu bisa menjadi pendengar baik, pelanggan setia channel dunia ruwet versiku. Dan kalau ada program adopsi-sendiri-kakak-perempuan-idealmu mungkin dia adalah calon terkuat. Mungkin otaknya memang sedikit konslet, tapi entahlah, dia adalah salah satu opsi yang menyenangkan untuk menghabiskan waktumu. Dan aku cuma bisa bilang terima kasih. ありがとう 心から . 次は僕が皆に シアワセ 贈るよ~
Jadi ceritanya, kemarin kami habis menyempatkan diri untuk bertemu dan sekedar cerita singkat, setelah sekian lama. Dan setelah sekian lama jomblo, akhirnya dia punya pacar. Selamat dan semoga berbahagia selalu. Dan harus ada eskrim dan salad apel di resepsimu nanti.
Dan ngomong-ngomong, sejujurnya itu memang nama sebenarnya, lol, jk.
No comments:
Post a Comment