"Semoga kamu dapat yang jauh lebih baik dari aku di luar sana" itu terdengar klise banget.
Kemarin
malam dan tiba-tiba ada sms, dia minta maaf. Sudah berapa lama ya aku
kepengen dia bilang gitu. Tapi kenapa lewat sms? Kenapa aku harus nunggu
lebih dari empat bulan demi sepatah kata itu?
Ternyata
lama ya, kupikir dia baru bakal minta maaf pas lebaran, haha. Dan
gobloknya, I don't know what to do with that thing T.T
Smsnya nggak kubalas. Aku gak tau harus bersikap gimana. Aku gak punya pulsa.
"Can't we be friend, as it was?"
I don't think so. Hmm yes, lemme think about it. Oh, I don't knooooooow.
When guilty is just not enough, and apologize words are not used anymore, what will you do?
Dan
rasa itu masih ada, aku, masih sayang, terpampang jelas. Selapar itukah
kamu sampai menelan lagi semua muntahanmu? Sebegini susahnyakah buat
move on? If you don't have any intention to be responsible for what
you've done, so why I'm the one who worried the most? Sekedar bilang hai
aja rasanya susah banget. Ah aku konyol. Seharusnya aku ganti profesi
jadi badut aja.
Sakit ya... What am I supposed to do?
No comments:
Post a Comment